Kenapa Mobil Matik Tidak Boleh Diderek Sembarangan?

Apakah Anda tahu bahwa mobil matik disarankan untuk tidak diderek saat berada dalam kondisi mogok? Berbeda dengan mobil manual, mobil dengan transmisi otomatis perlu perlakukan khusus ketika mogok. Jadi, walaupun opsi derek lebih praktis, sebaiknya tidak Anda pilih.
Mengapa? Banyak sekali alasan mengapa menderek mobil matik bukan pilihan tepat. Anda dapat menyimaknya pada pembahasan artikel kali ini. Mari kita bahas bersama-sama!
Dampak Buruk Jika Mobil Matik Diderek
Ketika menderek mobil, tentu kebanyakan mobil akan diseret bukan diangkat. Untuk mobil manual, opsi derek ini pasti menjadi opsi terbaik saat mobil. Namun sebaliknya, opsi ini tidak berlaku untuk mobil matik. Inilah dampak buruk jika Anda memaksa mobil matik diderek:
-
Komponen Kopling Bisa Putus
Mengapa mobil matik yang mogok jangan diderek? Alasan pertama adalah risiko komponen kopling yang putus. Ketika menderek mobil, otomatis mobil akan diseret atau ditarik sehingga roda berjalan sendiri. Hal ini justru berbahaya untuk kondisi mobil.
Kopling mobil matik dapat mengalami putus dan jika komponen ini rusak, maka biaya perbaikan cukup tinggi. Perlu Anda ketahui jika mobil diderek, mobil penggerak tidak tahu kondisi di belakang sehingga risiko kerusakan parah menjadi lebih tinggi.
-
Komponen Girboks Rusak
Jika mobil matik Anda dipaksa untuk diderek, siap-siap untuk dampak buruk lainnya yaitu komponen girboks yang rusak. Mobil derek yang ditarik tentu membuat roda belakang mobil berputar tanpa mesin menyala. Sehingga komponen girboks juga ikut menyala.
Ketika mobil Anda melaju dengan kecepatan tinggi saat diderek tapi keadaan mesin mati, itu yang jadi masalahnya. Oli tidak dialirkan dari transmisi ke girboks, sehingga hal ini dapat merusak komponen girboks pelan-pelan.
-
Kerusakan pada Roda Mobil
Menggunakan jasa derek, artinya Anda menyerahkan mobil kepada pengemudi derek. Selebihnya, terserah pengemudi apakah hati-hati atau ceroboh dalam menderek mobil Anda. Dampak buruknya tentu memengaruhi komponen ban belakang mobil Anda.
Kecepatan yang tinggi saat menderek mobil matik dengan cara diseret dapat berpotensi merusak bagian ban. Tentu Anda tidak ingin kerusakan bertambah parah karena kesalahan menderek mobil matik, bukan?
-
Bagian Belt Mesin CVT Putus
Alasan berikutnya mengapa opsi derek dengan cara diseret bukan opsi terbaik untuk mobil matik adalah kerusakan pada bagian belt mesin CVT (Continuously Variable Transmission). Perlu Anda ketahui bahwa sistem pelumasan mobil matik menggunakan pompa.
Jika pompa pelumas mati maka tidak disarankan untuk mobil bergerak ketika mesin mati. Inilah mengapa opsi towing atau mobil diangkat lebih baik daripada opsi diderek dengan cara diseret.
-
Kerusakan Mobil Bertambah Parah
Dampak buruk mobil matik yang diderek terakhir adalah kerusakan mobil yang bertambah parah. Potensi kelalaian pengemudi mobil derek pasti Anda, sehingga keputusan terbaik wajib Anda tentukan.
Jangan sampai mobil matik Anda mogok karena satu masalah, tetapi saat mobil derek datang, masalah menjadi lebih dari satu. Hal ini tentu membuat pengeluaran biaya perbaikan semakin tinggi.
Oleh karena itu, pilihlah opsi towing atau derek angkat saat mobil matik Anda mengalami mogok. Bawa mobil Anda ke bengkel terdekat dan resmi untuk mendapatkan penanganan secepatnya. Karena tentu Anda tahu mobil matik berbeda penanganan dengan mobil transmisi manual.