Tangguh! Keunggulan Suzuki Jimny
Dalam kategori mobil off-road, Suzuki Jimny dikenal karena karakternya yang tangguh dengan desain gagah dan performa tak tertandingi. Ketangguhan Suzuki Jimny ini membuatnya banyak menjadi pilihan bagi penggemar kendaraan off-road.
Selain melintasi jalur off-road, mobil ini juga tetap mampu melintasi jalan area perkotaan dengan lincah. Oleh karena itu, kenali fitur apa saja yang membuat Jimny menjadi salah satu kendaraan tertangguh dari Suzuki.
Berikut 4 Keunggulan dan Ketangguhan Suzuki Jimny
Suzuki Jimny adalah mobil yang terkenal karena keunggulannya dalam menghadapi tantangan off-road. Dengan konsep dan tagline “Gear for Pro”, mobil ini dirancang untuk menaklukkan medan yang sulit dan memberikan kelincahan dan torsi yang kuat.
Desainnya ikonik dengan kesan retro, maskulin, dan tangguh. Dimensinya juga kompak namun kokoh dengan panjang 3.265 mm, lebar 1.645 mm, dan tinggi 1.720 mm, sehingga dapat melewati segala medan dengan gesit.
Dengan segala keunggulan Suzuki Jimny tersebut, mobil ini masih menjadi pilihan favorit pengguna otomotif seluruh dunia di sektor off-road. Berikut ini 4 fitur utama yang membuat mobil ini dikenal karena ketangguhannya:
- Ladder Frame
Salah satu fitur utama yang membuat Suzuki Jimny begitu tangguh adalah struktur rangka yang kuat dan kokoh. Ketangguhan Suzuki Jimny didukung oleh konstruksi ladder frame yang terdiri dari x-member dan 2 cross member di bagian bawah badan mobil.
Dengan ladder frame ini, Jimny dapat mengangkut beban berat lebih banyak dan memberikan fleksibilitas yang tinggi. Struktur yang kuat ini juga memberikan perlindungan ekstra pada mobil saat melintasi medan off-road yang sulit.
Selain itu dalam kondisi jalan yang bergelombang atau berbatu, ladder frame tersebut mampu meredam guncangan dan getaran sehingga pengemudi dan penumpang tetap merasa nyaman.
- All Grip Pro 4WD
Fitur All Grip Pro 4WD pada Suzuki Jimny memberikan kemampuan untuk menghadapi berbagai kondisi medan. Sistem ini memastikan Anda dapat memperoleh kinerja off-road yang optimal sesuai kebutuhan.
Misalnya, mode 2H digunakan pada kecepatan dan kondisi jalan normal seperti aspal atau kerikil kering. Sementara itu, mode 4H dapat digunakan saat melewati jalanan off-road yang membutuhkan traksi yang lebih baik.