Kenapa Sabuk Pengaman di Kursi Belakang Jarang Digunakan?

Penggunaan sabuk pengaman belakang kendaraan sering kali diabaikan oleh banyak penumpang. Meskipun sabuk pengaman merupakan fitur keselamatan yang penting, masih banyak yang tidak menyadari pentingnya penggunaannya.
Artikel ini akan membahas alasan di balik rendahnya penggunaan sabuk pengaman di kursi belakang. Selain itu, ada juga pembahasan mengenai pentingnya kesadaran keselamatan bagi penumpang belakang, serta regulasinya di berbagai negara.
Alasan Rendahnya Penggunaan Sabuk Pengaman Belakang
Ada beberapa hal yang mendasari rendahnya penggunaan sabuk pengaman pada kursi belakang kendaraan. Antara lain:
-
Persepsi Keamanan
Banyak penumpang merasa lebih aman duduk di kursi belakang dan percaya bahwa sabuk pengaman tidak terlalu penting. Mereka beranggapan bahwa fitur keselamatan lain, seperti airbag, sudah cukup melindungi mereka.
Namun, kenyataannya adalah bahwa tanpa sabuk pengaman, risiko cedera tetap tinggi bahkan saat terjadi kecelakaan dengan kecepatan rendah.
Bahkan, penumpang belakang yang tidak menggunakan sabuk pengaman dapat dihantam oleh penumpang depan yang terlempar ke belakang saat terjadi kecelakaan. Tentu saja hal ini meningkatkan risiko cedera.
-
Kenyamanan dan Kebiasaan
Beberapa orang merasa tidak nyaman menggunakan sabuk pengaman karena dapat mengganggu gerakan mereka atau membuat pakaian kusut.
Selain itu, kebiasaan buruk ini sering kali terbentuk dari perjalanan singkat, di mana mereka merasa tidak perlu mengenakan sabuk pengaman.
-
Kurangnya Penegakan Hukum
Di banyak negara, meskipun ada regulasi yang mengharuskan penggunaan sabuk pengaman untuk semua penumpang, penegakan hukum sering kali lemah. Apalagi di Indonesia.
Biasanya saat razia polisi pun, penumpang yang diperiksa penggunaan sabuk pengamannya hanya pada bagian depan. Hal ini menyebabkan banyak orang merasa bebas untuk melanggar aturan tersebut tanpa konsekuensi yang berarti.
Pentingnya Kesadaran Pemakaian Sabuk Pengaman Belakang
Kesadaran akan keselamatan berkendara sangat penting, terutama bagi penumpang yang duduk di kursi belakang. Tanpa safety belt, penumpang belakang berisiko terlempar ke depan saat terjadi kecelakaan. Ini yang dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian.
Selain itu, penumpang belakang yang tidak menggunakan sabuk pengaman dapat membahayakan penumpang lain dalam kendaraan.
Dalam kecelakaan, mereka bisa terlempar dan menabrak penumpang di kursi depan, meningkatkan risiko cedera bagi semua orang di dalam mobil.
Ian Reagan, analis penggunaan sabuk pengaman dari Insurance Institute for Highway mengungkapkan, penumpang belakang yang tidak mengenakan sabuk pengaman memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengalami cedera fatal dibandingkan yang mengenakannya.
Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan sabuk pengaman belakang harus menjadi prioritas bagi semua pihak.
Regulasi Terkait di Berbagai Negara
Regulasi mengenai penggunaan sabuk pengaman bervariasi di seluruh dunia. Di banyak negara Eropa dan Amerika Serikat, penggunaan sabuk pengaman diwajibkan untuk semua penumpang dalam kendaraan, termasuk mereka yang duduk di kursi belakang.
Pelanggaran terhadap aturan ini dapat mengakibatkan denda. Kepolisian setempat tidak segan-segan memberlakukan tilang untuk hal ini.
Di Indonesia, meskipun ada peraturan yang mengharuskan penggunaan sabuk pengaman untuk semua penumpang, pelanggaran masih sering terjadi.
Penegakan hukum yang lemah dan kurangnya kesadaran masyarakat menjadi tantangan besar dalam meningkatkan kepatuhan terhadap aturan ini.
Penggunaan sabuk pengaman di kursi belakang sangat penting untuk keselamatan berkendara. Meskipun banyak penumpang masih enggan menggunakannya karena berbagai alasan. Seperti salah paham tentang persepsi lebih aman berada di kursi belakang.
Padahal, fakta menunjukkan bahwa risiko cedera tetap tinggi jika penumpang tidak menggunakan sabuk pengaman belakang.